BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Di suatu
akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang sering terjadi, yaitu
laba atau rugi. Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan
usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran
untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang
lain, seperti laba per lembar saham. Unsurunsur yang menjadi bagian pembentuk
laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan
dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain:
laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan
prestasi perusahaan tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi
pembagian laba dan penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi
informasi yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis
keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259).
Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba.
Maka dari itu, penulis ingin mengajak rekan pembaca untuk
mengembangkan cakrawala berpikir untuk lebih berpikir kritis dan lebih banyak
tahu tentang laba/rugi, dan lebih mengetahui dan mengenal apa laba/rugi itu.
B.
Identifikasi
dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, diidentifikasi
permasalahan terkait laba / rugi adalah; keadaan dimana perusahaan itu laba,
dan kapan suatu perusahaan dikategorikan rugi.
Dengan demikian, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa
yang dimaksud laba/rugi ?
2. Kapan
suatu perusahaan dikategorikan laba atau rugi ?
C.
Tujuan
dan Manfaat
1. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan ini adalah sebagi
berikut.
a. untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan laba/rugi;
b. untuk
mengetahui apa saja yang terkait dengan laba/rugi;
c. untuk
mengetahui kapan perusahaan itu dikategorikan laba atau rugi.
2. Manfaat
Penulisan
Hasil
penulisan ini diharapkan menjadi bahan kajian ilmiah pada bidang ilmu
akuntansi, khususnya cabang ilmu teori akuntansi serta dapat memperoleh
tambahan wawasan tentang laba/rugi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Tentang Laba/Rugi
1. Definisi
Laba
Laba
atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi
murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan
penanaman modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara
itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan
dengan biaya produksi. Perbedaan diantara keduanya adalah dalam hal
pendefinisian biaya. (Wikipedia)
Laba
merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba
diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
keseluruhan. Akan tetapi, teori akuntansi sampai saat ini belum mencapai
kemantapan dalam pemaknaan dan pengukuran laba. Oleh karena itu, berbeda dengan
elemen statemen keuangan lainnya, pembahasan laba meliputi tiga tataran, yaitu
: semantik, sintaktik, dan pragmatik.
Dari
sudut pandang perekayasa akuntansi, konsep laba dikembangkan untuk memenuhi
tujuan menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan secara luas. Sementara
itu, pemakai informasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Teori akuntansi laba
menghadapi dua pendekatan : satu laba untuk berbagai tujuan atau beda tujuan
beda laba. Teori akuntansi diarahkan untuk memformulasi laba dengan pendekatan
pertama.
Konsep
dalam tataran semantik meliputi pemaknaan laba sebagai pengukur kinerja,
pengkonfirmasi harapan investor, dan estimator laba ekonomik. Meskipun
akuntansi tidak harus dapat mengukur dan menyajikan laba ekonomik, akuntansi
paling tidak harus menyediakan informasi laba yang dapat digunakan pemakai
untuk mengukur laba ekonomik yang gilirannya untuk menentukan nilai ekonomik
perusahaan.
Makna
laba secara umum adalah kenaikan kemakmuaran dalam suatu periode yang dapat
dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap
dipertahankan. Pengertian semacam ini didasarkan pada konsep pemertahanan
kapital. Konsep ini membedakan antara laba dan kapital. Kapital bermakna
sebagai sediaan (stock) potensi jasa atau kemakmuran sedangkan laba bermakna
aliran (flow) kemakmuran. Dengan konsep pemertahanan kapital dapat dibedakan
antara kembalian atas investasi dan pengembalian investasi serta antara
transaksi operasi dan transaksi pemilik. Lebih lanjut, laba dapat dipandang
sebagai perubahan aset bersih sehingga berbagai dasar penilaian kapital dapat
diterapkan.
Laba
adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan
atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua
transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode,
kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik (Baridwan,
1992: 55). Pengertian laba secara umum adalah selisih dari pendapatan di atas
biaya-biayanya dalam jangka waktu (perioda) tertentu. Laba sering digunakan
sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi
serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003: 444).
Dalam
teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi pengertian laba di
dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian laba menurut akuntansi. Dalam
teori ekonomi, para ekonom mengartikan laba sebagai suatu kenaikan dalam
kekayaan perusahaan, sedangkan dalam akuntansi, laba adalah perbedaan
pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu dibandingkan
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu (Harahap, 1997).
Laba
atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan
atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham.
Unsurunsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.
Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh
hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional,
laba sebelum pajak, dan laba bersih.
Pengukuran
laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi perusahaan tetapi penting
juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan penentuan kebijakan
investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi yang dilihat oleh banyak
seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom,
fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001: 259). Hal ini menyebabkan adanya berbagai
definisi untuk laba.
Menurut Suwardjono (2008 : 464) laba
dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang
melekat kegiatan produksi dan penyerahan barang / jasa).
2. Teori
Laba
Dalam perusahaan koperasi, laba
disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat
keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis
setiap industri, baik perusahaan yang bergerak dibidang tekstil, baja, farmasi,
komputer, alat perkantoran, dan lain – lain. Terdapat beberapa teori yang
menerangkan perbedaan ini sebagai berikut :
a.
Teori
Laba Menanggung Risiko (Risk-Bearing Theory of Profit).
Menurut Teori ini, keuntungan
ekonomi diatas normall akan doperoleh perusahaan dengan resiko diatas
rata-rata.
b.
Teori
Laba Friksional (Frictional Theory of Profit).
Teori ini menekankan bahwa
keuntungan menigkat sebagai suatu hasil ari friksi keseimbangan jagka panjang
(long run equilibrium).
c.
Teori
Laba Monopoli (Monopoli Theory of Profit).
Teori ini mengatakan bahwa beberapa
perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan menekankan harga
yang lebih tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan
sempurna.
d.
Teori
Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit).
Dalam teori inovasi, laba yang
diatas normal dapat timbul sebagai hasil inovasi yang berhasil. Walau demikian,
perusahaan yang telah berhasil dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan
persaingan dari perusahaan-perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan
perlu melakukan inovasi terus-menerus.
e.
Teori
Laba Efisiensi Manajerial (Manajerial Efficiency Theory of Profit).
Teori ini menekankan bahwa
perusahaan yang dikelola secara efisien akan memperoleh laba di atas rata-rata
laba normal.
3.
Fungsi
Laba
Laba yang tinggi adalah pertanda
bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industry/perusahaan.
Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen
menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode produksinya
tidak efisien.
Ditinjau dari konsep koperasi,
fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun
transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka
idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.
4. Jenis-jenis Laba
Laba
adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, Laba terdiri
atas beberapa jenis, yaitu :
a. Laba kotor, Laba kotor adalah selisih dari
hasil penjualan dengan harga pokok penjualan
b. Laba
Operasional, Laba
Operasional merupakan hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk rencana
perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dala perekonomiannya, dapat
diharapkan akan dicapai setiap tahun. Oleh karenanya, angka ini menyatakan
kemampuan perusahaan untuk hidup dan mencapai laba yang pantas sebagai jasa
pada pemilik modal.
c. Laba
sebelum dikurangi pajak
atau EBIT (Earning Before Tax) , Laba sebelum dikurangi pajak merupakan laba
operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Bagi pihak-pihak
tertentu terutama dalam hal pajak, angka ini adalah yang terpenting karena
jumlah ini menyatkan laba yang pada akhirnya dicapai perusahaan.
d. Laba
Setelah Pajak Atau Laba
Bersih, Laba Bersih adalah laba setelah dikurangi berbagai pajak. Laba
dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari perkiraan laba ditahan ini
akan diambil sejumlah tertentu untuk dibagikan sebagai Deviden kepada para
pemegang saham.
5. Kegiatan Laba
Urutan yang sering dipakai untuk menilai
berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan untuk laba yang diperoleh
nantinya, laba ini akan dipergunakan oleh perusahaan. Di dalam standar
akuntansi keuangan PSAK no. 25 (menurut IAI) disebutkan sebagai berikut :
Laporan laba rugi merupakan laporan utama
untuk melaporakan kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas
dibuthkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang dikelola oleh
sebuah perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi tersebut juga sering
digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas
dan aktiva yang akan disamakan dengan kas dimasa yang akan datang. Informasi
tentang kemungkinan perubahan kinerja juga penting dalam hal ini.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa
laporan laba rugi merupakan suatu laporan sistematis mengenai penghasilan biaya
laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu periode. Informasi yang
disajikan dalam laporan laba rugi meliputi :
a. Bagian pertama.
Menunjukan penghasilan yang diperoleh dari
usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan / memberikan service) diikuti
dengan harga pokok dari barang atau service yang dijual, sehingga diperoleh
laba kotor.
b. Bagian kedua.
Menunjukan biaya-biaya operasi yang terdiri
dari biaya penjualan dan biaya umum atau administrasi (operating expense).
c. Bagian ketiga.
Menunjukan harga hasil yang diperoleh diluar
operasi pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya diluar usaha pokok
perusahaan.
d. Bagian keempat.
Menunjukan laba rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) sehingga
akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
6. Tujuan
Laba
Menurut Anis dan Imam (2003 : 216)
mengutarakan bahwa tujuan pelaporan laba adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai
indikator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan yang
diwujudkan dalam tingkat kembaliannya.
b.
Sebagai
dasar pengukuran prestasi manajemen.
c.
Sebagai
dasar penentuan besarnya perencanaan pajak.
d.
Sebagai
alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara.
e.
Sebagai
kompensasi dan pembagian bonus.
f.
Sebagai
alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
g.
Sebagai
dasar bentuk kenaikan kemakmuran.
h.
Sebagai
dasar pembagian deviden.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dilaporkannya laba
atau lebih dikenal dengan laba atau rugi adalah sebagai indikator efesiensi penggunaan
dana yang digunakan sebagai dasar untuk pengukuran, penentuan, pengendalian,
motivasi prestasi manajemen dan sebagai dasar kenaikan kemakmuran serta dasar
pembagian deviden untuk para investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan.
B.
Deskripsi
Tentang Rugi
Rugi adalah loss yaitu
(KERUGIAN), jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar dibandingkan
dengan pendapatan yang diterima; dalam asuransi dapat pula diartikan sebagai
besarnya pembayaran yang harus diberikan oleh
penanggung kepada tertanggung atas terjadinya hal yang
diasuransikan. Referensi : Kamus BI
C.
Laporan
Laba/Rugi
1. Definisi
Laporan Laba/Rugi
Laporan Laba-Rugi adalah suatu
bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang
isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode
akuntansi tertentu.
Laporan laba
rugi (Inggris:Income
Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Laporan
Rugi Laba akan menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh oleh
perusahaan dalam menjalankan usahanya, serta jenis-jenis biaya yang harus
ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Dengan melihat atau memperhatikan selisih antara pendapatan (revenues) dengan
biaya (expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa jumlah laba atau kerugian
yang didapat perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Kalau
pendapatan (revenues) lebih besar daripada biaya (expenses) pada periode
tertentu, berarti perusahaan memperoleh laba. Kalau pendapatan (revenues) lebih
kecil daripada biaya (expenses) pada periode tertentu, berarti perusahaan
menderita kerugian.
2. Unsur-unsur
Laporan Laba-Rugi
a. Pendapatan
b. Beban
3. Metode
Penyajian Laporan Laba-Rugi
Laporan
Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
a. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan
tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan
tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah
beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
b. Bentuk Multiple Step atau Tidak
Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi
pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan
menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha
disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.
Laporan laba-rugi hendaklah memuat
beberapa hal:
|
|
1.
|
Menuliskan nama perusahaan.
|
2.
|
Menuliskan jenis laporannya dalam
hal ini: laporan laba-rugi.
|
3.
|
Menyajikan periode laporan.
|
4.
|
Menyajikan
pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan lengkap. Penulisan beban
dimulai dari yang terbesar ke beban terkecil, kecuali beban lain-lain ditulis
paling bawah.
|
Penyajian laporan laba-rugi diambil
dari data kertas kerja, untuk pendapatan diambil dari data kertas kerja pada
lajur income statement (laba-rugi) sebelah kredit. Sedangkan untuk beban
diambil dari lajur laba-rugi sebelah debet.
Untuk mendapatkan gambar yang lebih
jelas bagaimana menyajikan laporan laba-rugi baik bentuk laporan atau scontro
dalam penyajian single step dan multi step, saya berikan ilustrasi dari kertas
kerja Bengkel Metode “Hadian Putra” per 31 Desember 1999.(Lihat Lampiran 1)
4.
Langkah
Penyusunan Laba/Rugi
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi:
1. Judul Laporan
ü
Menuliskan nama perusahaan, nama
laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman
2. Isi Laporan
Bentuk
single step:
ü
Menuliskan semua pendapatan
ü
Menuliskan semua beban
ü
Menghitung selisih pandapatan dan
beban, jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka selisihnya disebut laba
bersih dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi bersih.
Bentuk
multiple step:
ü
Menuliskan pendapatan usaha
ü
Menuliskan beban usaha
ü
Menghitung selisih pandapatan dan
beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka
selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi
usaha.
ü
Menuliskan pendapatan usaha
ü
Menuliskan beban usaha
ü
Menghitung selisih pandapatan dan
beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka
selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi
usaha.
ü
Menuliskan pendapatan di luar usaha
ü
Menuliskan beban di luar usaha
ü
Menghitung selisih pendapatan dan
beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban
di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya
maka selisihnya disebut rugi di luar usaha.
ü
Menghitung laba (rugi) usaha dengan
laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak.
ü
Laba bersih sebelum pajak dikurangi
dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih
setelah pajak.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Laporan Laba-Rugi adalah suatu
bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang
isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode
akuntansi tertentu.
Unsur-unsur
laporan laba-rugi, yaitu:
1. Pendapatan
2. Beban
1. Pendapatan
2. Beban
B.
Saran
Diharapkan
sumbang saran dari pembaca kepada penulis agar tulisan ini lebih berkembang dan
lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://saranghaechonsa.wordpress.com/2011/04/05/definisi-laporan-laba-rugi/
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/rugi.aspx
http://umihanasumi.blogspot.com/2011/10/teori-laba.html
http://vhi3y4.wordpress.com/2010/01/13/koperasi-sebagai-badan-usaha/
http://pakarcomputer.blogspot.com/2010/11/jenis-jenis-laba.html
http://110.138.206.53/bahanajar/modul_online/ekonomi/MO_36/akt105_05.hht
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugi
LAMPIRAN 1
Thanks sob artikelnya, cek juga sob aplikasi akuntansi geratis buatan anak Indonesia di kiper.co.id
BalasHapusOk bro..
BalasHapusitu jenis-jenis laba menurut siapa...? sumber/ tahun cantumin dong bro biar kalo dijadikan referensi bisa jelas
BalasHapusThanks bro... sangat membantu artikelnya..
BalasHapusterima kasih infonya gan
BalasHapussangat bermanfaat
BalasHapusi need help please this for my school project thankyou so much
BalasHapushttps://labalaba.visualsociety.com
.